Wednesday, October 27, 2010

Diri

Adapun hadis dan al-quran,, kabar nabi dan kabar Allah,, Untuk menguatkan sangka hamba kepada Allah,, kalau sudah kuat sangka,, maka mulailah membedah diri, mengenal diri dan menganal ruh,, dan seterusnya mengenal allah.

ada orang setelah mengenal diri, mengaku diri sebagai allah,, sedangkan tuhan tetap tuhan dan hamba tetap hamba,, cuma hamba ghaib (baqo) dalam allah.

semua ada tata cara dan kaedahnya.
nisbatnya orang.......akan menuju ke London, tidak hanya mengandalkan tau......tapi faham akan selok belok London.

bila hanya bermodal tau.......niscaya dia akan tersesat untuk untuk mencapai matlamat yang sebenar, kerana terdapat banyak jalan dan cabang dan juga tipu daya di jalanan.

Tetapi apabila faham (ma'rifat) akan kota London, faham betul sampai perkara-perkara yang terkecil......niscaya dia akan sampai ke tujuan dengan tepat dan tidak tersesat.

begitu pula dengan hidup,
karena ma'na dua kalimah Syahadat.........mengandung arti yang sangat dalam akan kewajiban sebagai seorang muslim.......di mana di tuntut ma'na ikrar BERSAKSI......yang harus dilandasi dengan kebenaran dan pembuktian akan kesaksiannya...........!
bukan menurut Khobar atau kabar yang turun temurun.
Syahadah yang benar apabila yang bersaksi melihat yang disaksikannya.

barang siapa telah mengenal dirinya.....niscaya dia akan mengenal Tuhannya.

bila sudah mengetahui dirinya itu manusia (tidak mampu membuat dan menentukan).......berarti ada yang berkehendak bukan kehendaknya........ada yang maha menentukan.....iaitu Allah.

maka jangan samakan Allah dengan dirinya (manusia).

adapun orang yang merasa dirinya mampu menciptakan sesuatu dan menjadi tuhan..........itu orang tidak sadar akan dirinya yang penuh dengan ketidak sempurnaan, tiada daya dan upaya.

iblis yang mengenal allah, dia juga tidak berani mengaku tuhan.

la haula wala quata illa bi allah,, itu sifat hamba,, apabila ini diakui, maka jadilah hamba hina dalam kemuliaanNya, lemah dalam keperkasaaNya, (dan sebagainya).

allah adalah perbehandaran (ruh/harta) yang tersembunyi, karena allah ingin di kenal dan terkenal maka diciptakalah Adam seperti rupanya. allah ingin melihat dirinya besamanya (adam) kelak.. sampai kembali ke surga.bersama penghulu rasulullah, di surgalah berkumpulnya perbehandaraan allah tetap sertanya di surga,

Jikalau tidak kenal allah di dunia maka lebih terdinging lagi di akhirat kelak, sedangkan allah hanya ghaib dalam Ruh.

Oleh itu, sangatlah penting berusaha untuk mengenal allah di dunia ini juga, kerana awal beragama itu adalah mengenal allah.

Wassalam

Tuesday, October 26, 2010

Adam

Buat renungan

Adapun sifat ruh itu tidak punya bapak tidak punya ibu tidak beranak dan tidak diperanakan ini yang dinafakan sifat allah ,, apalagi dzat Allah,, sesuai dengan dalil,, qul huwa allahu ahad, .. dan inna lillahi wa inna ilaihi rojiun,,asal dari allah maka kembali kepada Allah. ,

qul huwa allahu ahad,, katakanlah dia allah,, yang wajibal wujud.

sebenarnaya alam ini bekas Qudrad Allah wajibal wujud,, ,,,alam ini yang diserahkan Allah kepada malikat sebagai tugas –tugas mereka.

setelah Allah menciptakan alam semesta ini Dia gaib di Ruh Adam ... maka sujudlah malikat,, tetapi iblis tidak sujud karena tidak melihat rahasia itu.

dalil....aku akan jadikan adam khalifah di bumi, ,,, sementara itu adam malikul jasad,, muhammad, malikul arwah, Allah malikul dzat,, maka terhimpulah tiga raja menjadi Esa...tetapi yang nampak hanya lah wakil.. Allah ghaib yang nyata Adam,, ..tetapi sifat la haula wala quwata illa bi allah, sifat(maani) dan Dzat itulah yang Kuasa dan Maha Kuasa.

Di mana gaibnya insan (Rasullulah)? mulai sulbi adam, sulbi nuh, sulbi ibrahim, sampai kepada sulbi abdullah,, dikandung aminah,, setelah itu maka lahirlah,, Rasullullah ,,

Begitu juga kita dari sulbi-sulbi orang tua kita,, semua bersaksik sebelum lahir,, antara ruh dan allah ,, alas tu birabbikun,, syahidna,, begitu juga adam dicipta,,, adam dicpta di surge,, manakala kita di surga ibu/dalam kandungan ibu,, di bait (rumah) allah ,,

Inilah sebenarnya,, yang dikatakan surga di bawah telapak kaki ibu,, bukan kaki yang berjalan,, tetapi di rumah allah di rahim ibu,, begitulah halusnya hadis rasulullah .

Wassalam

Monday, October 25, 2010

Hidup


Kehidupan itu tak pernah musnah karena dialah yang Maha Hidup, dan kehidupan bukanlah ciptaanya. Manusia salah mengartikan bahwa kehancuran raga menjadi tanah adalah kematian. Karena semua ciptaan Allah sesuai kehendaknya akan hancur bila tiba waktunya, baik itu raga, bumi, planet, dan lainnya.

Begitu juga 'surga dan neraka'. (kalau nanti sudah menjadi kehendakNya). Dan itulah pengertian kalimat yang dibuat manusia mengenai kehidupan (awalan ke dan akhiran an) menjadikan kehidupan harus dipasangkan dengan kematian. Pada hal Yang Maha Hidup tidak ada kata pasangannya.

“Bagaimana kalian bisa menjadi kufur Allah, sedangkan kalian sebelumnya mati, Dialah yang telah menghidupkan kalian, kemudian Dialah yang mematikan kalian, lalu menghidupkan kalian kembali, dan kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan.” (Q.s Al-Baqarah: 28).

Di dalam ayat ini menjelaskan bahwa kita ini dulunya tidak ada, yang ada Dzatnya, lalu Dzat itu meniupkan Ruhnya ke raga (menghidupkan), lalu dia memusnahkan raga (mematikan) dan Ruh Suci itu menyatu kembali keasalNya (asalkan elemen-elemen pengikat kemakhulkan ini sudah tidak ada lagi).

Kehidupan yang dimengerti kita untuk pertama kali adalah ketika kita masih berada di alam Ruh, ini adalah saat menuju kematian yang pertama. Seluruh Ruh manusia ketika itu belum memiliki jasad karena mereka merupakan kehidupan di alamnya Yang Maha Hidup dan Allah mengumpulkan mereka dan berfirman sebagai disebutkan dalam surat Al A’raaf 172:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (Al A’raaf 172)

Selanjutnya Allah menciptakan tubuh manusia berupa janin di dalam rahim seorang ibu, ketika usia janin mencapai 120 hari Allah meniupkan Ruh yang tersimpan di alam Ruh itu ke dalam Rahim ibu, tiba-tiba janin itu hidup, ditandai dengan mulai berdetaknya jantung janin tersebut.

Itulah saat kehidupan manusia yang pertama kali (namun kematian (penjara) bagi ruh) selanjutnya ia akan lahir ke dunia berupa seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi anak anak, menjadi remaja, dewasa, dan tua sampai akhirnya datang saat berpisah kembali (Ruh) dengan tubuh tersebut.

Ketika sampai waktu yang ditetapkan, Allah akan mengeluarkan Ruh dari jasad. Itulah saat kematian manusia (namun kehidupan ruh yang tidak terikat dengan keduniawian lagi). Satu dari dua kemungkinan boleh terjadi di sini, pertaman mati sebenar-benar mati, iaitu berpisah jasad dengan ruh, atau yang kedua, mati sebelum mati.

Itulah saat kehidupan yang kedua kali, kehidupan yang abadi dan tidak akan ada lagi kematian sesudah itu.

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (Al Baqarah 154)

Perjalanan panjang tanpa akhir.

Kalau kita amati proses perjalan hidup dan mati seperti yang disebutkan di atas, maka yang mengalami kematian hanyalah jasad kita saja, sedangkan Ruh tidak pernah mengalami kematian. Sejak diciptakan pertama kali dan diambil kesaksiannya tentang ke Esaan Allah ketika dikumpulkan di alam Ruh sebagaimana disebutkan dalam surat Al A’raaf 172, mulailah Ruh menempuh perjalanan panjang yang tidak akan pernah berkahir.

Sifat Ruh sama seperti energy, dalam ilmu fisik kita mengenal teori kekekalan Energy. Teori kekalan Energy mengatakan bahwa Energy bersifat kekal, tidak bisa dimusnahkan, dihancurkan ataupun dilenyapkan. Ia hanya mengalami perubahan bentuk.

Ruh memiliki sifat seperti Energy ini, ia tidak bisa dimusnahkan, dilenyapkan ataupun dihancurkan, ia kekal selamanya, ia hanya berubah bentuk mulai di alam Ruh, alam Dunia, dan alam Penyatuan ke Sang Maha Pemilik.

Namun harus juga diperjelas, bahwa Ruh yang ditiupkan ke jasad manusia itu adalah diriNya. Itulah sebabnya malaikat bersujud kepada Adam, bagaimanapun iblis tidak mengetahui perkara ini dan ia engkar, begitu jugalah manusia yang tidak mengetahui perkara ini, mereka juga engkar tentang perkara ini.

wassalam

Sunday, October 24, 2010

Insan sirr


Segala sesuatu datangnya dari Dzat Yang Maha Benar, baik kehendak maupun perbuatan kita. Sumber yang mendatangkan segala sesuatu adalah Dzat dan yang menerimanya adalah makhluknya.

Apa saja yang dari Dzat adalah sempurna dan apa saja yang dilakukan makhluknya adalah tidak sempurna. Dzat memberikan kesempurnaan kepada manusia ciptaannya, tetapi manusia tidak dapat melaksanakan kesempurnaan itu.

Jadi manusia berkewajiban mengembalikan kesempurnaan itu kepada Dzatnya dengan memohon ampun dan bertaubat. Segala urusan dikembalikan kepada Dzatnya inilah taubat yang utama.

La haula wala quwata ill bi allah

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun

Apabila manusia mengembalikan urusannya kepada Dzatnya maka Dia sendiri yang akan mengajarkan Ilmu-Nya yang halus-halus agar kehendak manusia itu sesuai dengan Iradat Nya, kuasa manusia sesuai dengan Kudrat Dzatnya, hidup manusia sesuai dengan HidupNya Yang Maha Hidup dan pengetahuan manusia sesuai dengan Ilmu Dzatnya.

Dengan itu jadilah mnusia mendengar karena Samak , melihat karena Basar dan berkata-kata karena Kalam Dzatnya. Apabila semuanya berkumpul pada seorang manusia maka jadilah manusia itu Insan Sirullah (Rahasia Allah s.w.t).

Insan Sirullah memahami bahwa yang di dalam adalah RuhNya yang diisikan ke jasad. (QS Shaad : 72).

wa nafahtu fihi min ruhi.

Sedang yag lain adalah ciptaannya, baik itu akal, nafsu, keinginan dsb). Ciptaan ini yang menjadi pengikat dzat kembali ke Dzat.

Namun bagi Insan Sirullah tidak ada lagi ikatan makhluk, yang ada adalah Dzat, Dzat segala Maha Dzat.

wassalam

Friday, October 22, 2010

Kesudahan Makrifat

Kesudahan makrifat

(dari diskusi fb)

(kesudahan makrifat,, melihat diri berparas elok .. tiada tua tiada muda...serupa tidak sebanding,,,).

Huraian ana begini... melihat diri berparas elok,, itu maksudnya memakai Wajah Nya,, tidak tua tidak muda,, itu maksudnya, qadim (sedia ada) ,, serupa tidak sebanding... maksudnya,, laisa kamislihi syaiun.

(Pandangan ente bagaimana)?

Pas sudah...seperti poin ke-7 tanda-tanda kematin (lihat di bawah) hampir mendekat, wajah cemerlang, itulah orang ahli surga yang mesra di sana.

Bermesranya qadim dengan qadim, atau bermesranya kekal dengan kekal, laisa kamislihi syaun, ketika ini tiada lagi muhaddas, lenyap.

Yang sempurna itu, muhaddas berpakain qadim, hilang lenyap muhaddas, di dalam kubur dan kembali ke asal, asalnya tidak ada di dunia ini, tapi kembali kepada Adanya qadim asal.

(Inilah yang dikata “anta mautu qabla mautu”,, mati maknawi.)

Tanda-tanda kematian:

Berikut tanda-tanda kematian yang dapat dikenali satu tahun sebelum berpisahnya Roh dan Jasad (Qiamat Sugro) :

1. Dua belas bulan (12) bulan sebelum kematian menjemput, akan mendengar suara-suara aneh yang belum pernah didengar dan suara tersebut lain dengan suara yang ada di dunia.

2. Sembilan bulan (9) sebelum kematian menjemput, tiba-tiba melihat sinar matahari bersinar
hitam.


3. Enam bulan (6) sebelum kematian menjemput, tiba-tiba melihat air berwarna merah
(kemerah-merahan). Sedangkan api tampaknya berwarna hitam.


4. Seratus (100) hari sebelum kematian menjemput, sekonyong-konyong di depan mata tampak
seperti terbentang laut yang luas, di mana seolah-olah ada sesuatu yang berwarna putih terbentang, sehingga kelihatan mayat dipocong-pocong dan dibungkus.


5. Lapan puluh (80) hari sebelum kematian menjemput, apabila menopang tangan di atas kening
sendiri lengan tangan di hadapan, ia tidak akan melihat lengan tangannya.


6. Tujuh puluh (70) hari sebelum kematian menjemput, tidak dapat menggerakkan jari manisnya
dengan leluasa sebagaimana mestinya.


7. Enam puluh (60) hari sebelum kematian menjemput, tiba-tiba akan melihat bahwa matahari
tampaknya seolah-olah kaca cermin yang di dalamnya terdapat bayangan diri pribadi sendiriberupa wajahnya sendiri.


8. Lima puluh (50) hari sebelum kematian menjemput, tiba-tiba melihat sejenis cahaya luar biasa
indah gemilang, tetapi sekejap menghilang.


9. Empat puluh (40) hari sebelum kematian menjemput, kuping (telinga) akan berdengung terus menerus.


10. Tiga puluh (30) hari sebelum kematian menjemput, perasaan kadang-kadang kosong dan
hampir tidak ingat apa-apa.


11. Dua puluh (20) hari sebelum kematian menjemput, di mata seperti ada yang bergerak terus
menerus.


12. Tujuh hari sebelum kematian menjemput, langit-langit mulut apabila dijilat dengan
ujung lidah tidak terasa geli.


13. Tiga hari sebelum kematian menjemput, mendengar suara gaduh dan kadang-
kadang mendengar suara tangis bayi yang baru lahir.


14. Dua puluh empat (24) jam sebelum kematian menjemput, nafas yang keluar dari hidung terasa sangat dingin, sedang lidah terasa panas. Hidung menjadi kuncup. Denyut yang ada
pada kedua kaki semakin hilang dan denyut bagian dada bergetar hebat.


15. Tiga jam sebelum kematian menjemput, jalan nafas mulai berkurang, karena sebagian nafasnya mulai berkumpul dengan suatu angan-angan untuk dibawa pulang oleh Nur Muhammad ke hadirat Ilahi Rabbi.


Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperoleh tanda-tanda ini sehingga
beliau menyiapkan dirinya untuk menghadapi datangnya kematian. Beliau menyiapkan dirinya dengan mandi dan berwuduk serta mengkafani tubuhnya, kecuali bagian kepalanya. Kemudian Imam Ghozali meminta abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk meneruskan
mengkafani kepala beliau. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk
mengkafani bahagian mukanya.

Wahai Jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan ridho dan diridhoi. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam Nurul Jannah-Ku. (QS Al Fajr 89 : 27-30)

(tanda-tanda kematian semua dikasih tau, tapi bagi yang tau, saja poin ke-7 , bagi yang makrifat saja di bukaan ruyanya (penglihatannya), tapi bagi yang awam tidak akan terbuka, rahasia itu, bagi yang makrifat , ,detik-detik terakhir hadir lagi perkara di poin ke-7, tertulislah di jidat-jidat kalimah syahadad, inilah sejatinya.)

Wassalam