Segala sesuatu datangnya dari Dzat Yang Maha Benar, baik kehendak maupun perbuatan kita. Sumber yang mendatangkan segala sesuatu adalah Dzat dan yang menerimanya adalah makhluknya.
Apa saja yang dari Dzat adalah sempurna dan apa saja yang dilakukan makhluknya adalah tidak sempurna. Dzat memberikan kesempurnaan kepada manusia ciptaannya, tetapi manusia tidak dapat melaksanakan kesempurnaan itu.
Jadi manusia berkewajiban mengembalikan kesempurnaan itu kepada Dzatnya dengan memohon ampun dan bertaubat. Segala urusan dikembalikan kepada Dzatnya inilah taubat yang utama.
La haula wala quwata ill bi allah
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
Apabila manusia mengembalikan urusannya kepada Dzatnya maka Dia sendiri yang akan mengajarkan Ilmu-Nya yang halus-halus agar kehendak manusia itu sesuai dengan Iradat Nya, kuasa manusia sesuai dengan Kudrat Dzatnya, hidup manusia sesuai dengan HidupNya Yang Maha Hidup dan pengetahuan manusia sesuai dengan Ilmu Dzatnya.
Dengan itu jadilah mnusia mendengar karena Samak , melihat karena Basar dan berkata-kata karena Kalam Dzatnya. Apabila semuanya berkumpul pada seorang manusia maka jadilah manusia itu Insan Sirullah (Rahasia Allah s.w.t).
Insan Sirullah memahami bahwa yang di dalam adalah RuhNya yang diisikan ke jasad. (QS Shaad : 72).
wa nafahtu fihi min ruhi.
Sedang yag lain adalah ciptaannya, baik itu akal, nafsu, keinginan dsb). Ciptaan ini yang menjadi pengikat dzat kembali ke Dzat.
Namun bagi Insan Sirullah tidak ada lagi ikatan makhluk, yang ada adalah Dzat, Dzat segala Maha Dzat.
wassalam
No comments:
Post a Comment