Monday, November 29, 2010

Duri Perjalanan


Dalam Uraian kali ini saya akan memberikan gambaran sederhana tentang GODAAN DAN COBAAN BAGI SIAPA SAJA yang akan dan sedang MEMPELAJARI ILMU MA'RIFATTULLAH, uraian di ambil dari kisah-kisah nyata dari beberapa orang yang mengalaminya mulai dari yang biasa-biasa saja sampai pada tingkatan " Aneh atau Mustahil. "

Uraian ini bukan untuk menakut-nakuti tapi hanya sebagai informasi bagi siapa saja yang ingin atau sedang belajar Ilmu Ma'rifattullah agar bisa lebih termotifasi dan siap Fisik maupun Mental...........

Surat Albaqarah: 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu ( Cobaan ) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?

Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan dengan berbagai imacam-macam cobaan sehingga berkatalah para Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya .

Bilakah datangnya pertolongan Allah ?

Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.

Pada tahap PERTAMA yaitu di saat seseorang dibukakan pintu masuk ke dalam Ilmu Ma'rifattullah melalui kalimat Tauhid LA ILAHAILALLAH maka akan terjadi reaksi kejiwaan pada dirinya yaitu :

1. Merasakan seperti ada sesuatu yang terlepas dari dirinya lalu merasakan badan ringan dan semua jadi serba tenang dan indah luar biasa.

2. Merasakan seperti ada sesuatu yang masuk kedalam dirinya lalu merasakan memiliki kemampuan yang sebelumnya tidak dimiliki seperti mampu menterjemahkan maksud yang tertulis dalam ayat - ayat alquran dan Hadist serta kitab - kitab agama lain.( Anugrah Al Hikmah,albaqarah 269 )

3. Merasakan tidak ada lagi perbedaan beragama atau bisa bertoleransi terhadap umat agama lain sehingga dirinya merasa damai dan penuh cinta kasih.

Namun semua perasaan itu diiringi pula oleh godaan - godaan dan cobaannya, yaitu.

1. Tergoda untuk menyatakan diri yang paling benar dan memandang umat islam lain masih salah karena belum memahami RAHASIA DIRI dan RAHASIA SYAHADAT akibatnya sebok ke sana sini mencari perhatian orang lain agar mau mendengarkan apa yang dia dapatkan.

Perilaku ini berbagai macam tingkah lakunya ada yang biasa saja namun ada juga yang kalau diajak ngobrol soal apa saja selalu ujung -ujungnya soal ilmu Ma'rifat, tapi kalo di tanya jawabnya muter-muter kaya komedi puter dan yang dengerin juga ikut muter - muter alias MUMET.

Perilaku yang paling banyak terjadi adalah pandai berbicara dengan bahasa filsafat, hal ini terjadi karena kekagumannya pada ilmu yang dia dapatkan namun sangat sayang untuk dibagikan kepada orang lain sementara di satu sisi dia ingin orang lain tahu bahwa dirinya memiliki ilmu yang mulia, sehingga setiap ungkapannya sulit dipahami bagi pemula karna memakai bahasa filsafat atau bahasa kias lainnya.

Perilaku ini pada tahapan tertentu jadi EXTRIM karena tidak segan-segan dan terang-terangan menyalahkan umat islam lain dengan CACI MAKI dan SUMPAH SERAPAH, tapi kalo ditanya tidak mau menjawab karena menganggab ilmu yang dia dapatkan sangat berharga dan tidak layak untuk dibagikan begitu saja. Pada tahapan ini kata - kata andalan yang sering disampaikannya adalah PERCUMA KALUNG MUTIARA DI PASANGKAN PADA LEHER SEEKOR BABI.

Akibat dari perilakunya yang seperti itu maka banyak prasangka buruk terhadap dirinya dan juga terhadap Ilmunya sehingga disadari atau tidak lambat laum akan dijauhi oleh teman atau bahkan keluarganya sendiri dan akhirnya menjadi cobaan bagi dirinya sendiri dan jika tidak ada pembimbing lanjutan maka akan berakhir bercakap SENDIRI dan MARAH - MARAH SENDIRI, lebih parah lagi membuat orang jadi takut belajar ilmu makrifattullah.

2. Tergoda menjadi PANATIK PADA GURU DAN KITAB yang dipelajarinya seolah GURUnya lebih MULIA dari Rasulullah dan KITAB nya lebih HEBAT dari ALQURAN dan HADIST, dan ini adalah fenomena baru yang saya temui, dan merupakan cobaan baginya apakah mampu kembali kepada Alquran dan Hadis.

Semua godaan pada tahap ini akan mudah diatasi jika memiliki dasar-dasar syariat yang cukup yaitu mencontoh perilaku Rasulullah SAW sesuai yang ada dalam hadis-hadis dan itulah pentingnya Ilmu Syariat dalam perjalanan mendalami ILMU MAKRIFAT, sehingga benar apa yang disampaikan oleh IMAM GHAZALI bahwa ILMU SYAREAT TANPA ILMU MA'RIFATULLAH PASTI SIA-SIA, TAPI ILMU MA'RIFATTULLAH TANPA ILMU SYAREAT PASTI SESAT.

( Bagi mereka yang mendapatkan LADUNI godaan dan cobaan pada tahapan ini nyaris tidak dirasakannya...........)

Setelah terbuka RAHASIA DIRI dan RAHASIA SYAHADAT maka pemahaman selanjutnya adalah masuk pada keyakinan, yaitu KEYAKINAN akan kebenaran HIKMAH-HIKMAH GHAIB yang ada pada beberapa surat dan ayat dalam Alquran dan ZIKIR YANG MENDALAM, semakin kuat keyakinan menerimanya maka semakin baik.

Tidak semua orang yang belajar ilmu ma'rifat mau belajar lebih dalam lagi dengan alasan tidak bisa memahami dan kalaupun ada jumlahnya sedikit namun bagi mereka yang mendapatkan secara LADUNI tidak bisa berhenti dan terus belajar lebih dalam lagi.

Pada tahapan ini diperlukan KEYAKINAN yang kuat karena semua ilmu sudah memasuki GHAIB, dan Godaannya memang sangat menggoda karena sesuai dengan bakat dan keinginan hati yang selama ini tersimpan dihati, iaitu :

1. Di GODA JATUH CINTA

Pada tahapan ini rentan Tergoda oleh wanita / Lelaki dan sangat mudah menaklukkan wanita/Lelaki bahkan akan selalu didatangi para wanita/lelaki, yang kesemuanya mengarah pada ZINA.

Siapa saja yang berada pada tahapan ini akan merasakan JATUH CINTA yang luar biasa bahkan lebih hebat dari CINTA PERTAMA saat remaja, jika tidak dapat mengatasinya maka jika masih lajang akan menjadi suka berzina dan jika sudah berkeluarga akan menghancurkan rumah tangga.

Pada tingkatan tertentu banyak ditemuki mereka yang berada pada tahapan ini beralih propesi menjadi DUKUN CABUL, atau menjadi pemburu wanita untuk memuaskan nafsu.

Saat masuk dalam Godaan ini disarankan bagi yang sudah berkeluarga agar saling terbuka pada pasangannya dan saling memamahi, insya Allah pasti akan dapat dilalui bersama, jikalau yang masih bujang /duda/janda segera menikah.

Ujian ini seolah memperlihatkan pembuktian Cinta seseorang, pilih cinta pada makhluk atau Cinta pada Pencipta dan Pemilik mahkluk, dan biasanya berlangsung selama kurang lebih 1 tahun.

Hadist : Ada tiga perkara seseorang dapat merasakan kemanisan iman dan kenyamanannya.

1. Allah dan Rasulullah lebih dia cintai daripada yang lain.

2. Dia mencintai karena cinta kasih Allah.

3. Dia lebih senang terjun ke dalam lautan api dari pada menyekutukan Allah dengan sesuatu, (Bukhari dan Muslim).

2. DIUJI MENJADI MISKIN HARTA

Sembilan puluh Sembilan peratus kes yang ditermui adalah MENGALAMI KESULITAN KEWANGAN dalam waktu singkat dan menjadi ujian yang Mengerikan karena seakan tidak ada habisnya, dalam beberapa kasus juga diikuti dengan Musibah yang datangnya bertubi-tubi dari segala arah.

Pada tahapan ini seseorang boleh jatuh papa kedana secara tiba - tiba dan jatuh miskin semiskin miskinnya.

Khusus untuk cobaan ini kadar berat ringannya sangat tergantung dari tingkat pemahaman dan keyakinan namun bagi yang mendapatkan secara LADUNI maka " DIJAMIN " bakal dapat yang teramat sangat berat.

Saat masuk dalam Cobaan ini disarankan agar selalu konsultasi dengan GURU PEMBIMBING karena bisa berakibat stres tingkat tinggi, dan mungkin juga menjadi GILA.

Ujian ini seolah untuk membuktikan ketidak mampuan manusia Akan kuasa Tuhannya sesuai Firman Allah swt :

LA HAULA WALA KUWATA ILABILLAH ali il azim (TIDAK ADA DAYA UPAYA KECUALI ALLAH.)

3. Di GODA DENGAN MENDAPATKAN ILMU KESAKTIAN ATAU ILMU SUPRANATURAL.

Semua orang yang mendalami pemahaman ilmu ma'rifattullah , suka tidak suka mau tidak mau akan menerima kemampuan supranatural ataupun ilmu kesaktian sesuai dengan bakat dan tingkat pemahaman dan keyakinannya, seperti :

1. Dapat membaca hati dan pikiran seseorang hanya dengan melihat matanya saja.

2. Dapat meramal sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang baik menggunakan perantara alat bantu maupun secara langsung. ( biasanya media kad tarot atau garis telapak tangan )

3. Dapat menterjemahkan mimpi.

4. Dapat melihat JIN secara langsung berhadapan dan berbicara face to face bahkan bisa menangkapnya atau bekerja sama dengannya serta masuk ke alam JIN.

5. Dapat jadi dukun apa saja sesuai dengan bakat kecuali dukun cabul.

6. Dapat melihat sesuatu yang sangat jauh bahkan antara pulau.

7. Dan lain-lain.

Kebanyakan orang-orang yang mendapatkan kemampuan ilmu supranatural atau ilmu kesaktian ini akan menjadi keasikan dan akhirnya terus memperdalam ilmunya tersebut sampai lupa pada tujuan awal, TUHAN.

Pada tahap ini banyak yang berpendapat bahwa kemampuan kesaktian dan supranatural ini hanya sebagai BONUS yang tidak dapat ditolak agar tidak jenuh dan juga bisa bermamfaat bagi diri, keluarga dan orang lain, namun sayang pada akhirnya banyak yang berhenti melanjutkan perjalanan pemahaman ma'rifatnya dan memilih memperdalam ilmu kesaktian atau ilmu supranaturalnya.

Ujian ini seolah untuk membuktikan Pilihan manusia , memilih surga atau pemilik surganya, memilih ilmunya atau yang punya ilmunya, TUHAN.

4. Di COBA DENGAN RASA FRUSTASI, SAKIT HATI DAN KECEWA PADA TUHAN

Cobaan ini dirasakan oleh hampir semua orang yang mendalami Ilmu Makrifattullah karena ketidak mampuannya memahami Ilmu yang diterimanya atau merasakan bahwa Ilmu yang dipelajarinya selama ini ternyata tidak berguna secara lahiriyah atau untuk kehidupan keduniaan sehari - hari.

Bagi yang dapat mengendalikan diri maka hanya dapat diam sesama teman satu ilmu namun bagi yang tidak dapat menahannya maka akan mengungkapkannya dengan EXPRESI YANG ANEH, diantaranya :

1. Menjadi gila atau pura - pura gila lalu jalan merayau-rayau dijalan –jalan, mencari jawaban atas apa yang membingungkan di hati dan pikirannya.

2. MENCACI MAKI DAN SUMPAH SERAPAH UNTUK TUHANNYA SENDIRI, fenomena ini konon sudah ada sejak lama namun seiring kemajuan teknologi dan informasi maka ungkapan CACI MAKI SUMPAH SERAPAH ini makin terbuka dan terang terangan bahkan banyak sekali laman web di internet dan FACEBOOK DAN TWITTER yang dibuat khusus untuk itu.

Ujian ini seolah untuk membuktikan keihklasan seseorang apakah menuntut ilmu karena Allah atau ada niat lain selain itu.

5. Di COBA DENGAN SEGALA MACAM COBAAN LUAR BIASA BERAT DAN AYAT-AYAT AL QURAN BERLAKU TERBALIK PADA DIRINYA.

Telah ditemui seorang yang mengalami cobaan seperti ini dan hendaklah berdoa agar tidak menerima cobaan yang seperti ini, selain terkesan " Megerikan juga terkesan Mustahil " tapi nyata terjadi.

Maaf , tidak sanggub membahasnya dalam uraian ini namun orang yang mengalaminya sadar kalau dia sedang mengalami proses ini.

Setelah masuk dalam pemahaman yang dalam dan terbukanya banyak Rahasia Diri dan Rahasia yang terkandung dalam ayat - ayat Al quran maka proses selanjutnya adalah masuk pada KEGHAIBAN, an ini adalah WILAYAH LADUNI.

Abu Hurairah R.A. berkata :

" ....BILAMANA KU URAIKAN APA YANG KUDAPAT DARI RASULULLAH ( Ilmu Ma'rifat ) MAKA PASTI AKAN KAMU POTONG LEHERKU INI, ATAU KAMU KATAKAN BAHWA AKU INI ( Abu Hurairah ) ADALAH KAFIR.."

Siapapun tidak akan dapat masuk di wilayah ini TANPA CAMPUR TANGAN TUHAN jadi siapapun yang masuk di wilayah ini keyakinanya sudah sempurna, iaitu yang ada hanya ALLAH serta LA HAULA WALAKUWATAILABILLAH ali il adzim dan INNA LIL LAHI WAINNA ILAIHI ROJIUN......( Tidak ada daya upaya kecuali Allah dan sesungguhnya segala sesuatu datang dari Allah dan kembali kepada Allah )

Pada tahap inilah seseorang akan memiliki kemampuan Ilmu Ma'rifatullah yang sempurna dan sederajat dengan para wali/aulia, diyakini seyakin-yakinnya pada tahap ini seseorang sudah berhubung secara langsung dengan TUHANnya,

ciri-cirinya D I A M dan BERAHKLAK MULIA,

dan jika ditanya bisa menjawab pertanyaan apapun termasuk soal gaib secara langsung tanpa perantara, dan mengalami peristiwa gaib luar biasa antaranya, HILANG untuk beberapa hari atau bahkan beberapa bulan atau mati suri untuk beberapa jam atau bahkan beberapa hari atau juga sedang tafakur tapi seperti jadi patung untuk beberapa hari atau bahkan beberapa bulan, selain itu banyak yang meyakini siapapun yang berada di tahap ini hidup di dua alam yaitu alam nyata (Dunia ) dan alam Ghaib

Pada tahap ini Godaan dan cobaannya hanya satu saja yaitu : KUN FAYAKUN... (JADI MAKA JADILAH......). Apa yang diucapkannya pasti benar dan pasti terjadi.

Ilmu Syareat, Ilmu Tarekat, Ilmu Hakekat dan Makrifattullah telah sempurna disampaikan oleh Rasulullah dan sejak itu tidak ada satupun manusia yang sanggub memberikan Ilmu baru selain ke empat ilmu tersebut dan itulah bukti bahwa Rasulullah adalah Nabi akhir zaman.

SUFI sering kali diartikan orang - orang yang mempelajari ilmu Ma'rifattullah dan menterjemahkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang yang sederhana, gudang Ilmu, bijak dan bertoleransi tinggi kepada sesama umat.

Semoga apa yang saya sampaikan ini bermamfaat dan membuka pintu hidayah bagi para pembaca catatan ini,jangan ada sedikitpun keraguan untuk mempelajari dan memahami Ilmu Ma'rifattullah yang oleh Rasullullah disebuit sebagai ilmu yang Utama dan pasti membawa keselamatan di dunia dan akherat nanti.

Wassalm

Friday, November 26, 2010

Muhammad



Tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad Rasul Allah.
Allah dan Muhammad tidak dapat dipisahkan, karena Muhammad adalah jembatan yang menghubungkan sesuatu dengan Allah. Tidak mungkin akan berhasil menuju atau kembali kepada Allah kalau tidak melalui jembatan ini.

Allah tidak akan ditemui bila Muhammad tidak ditemui. Jadi untuk menemui Allah, carilah Muhammad terlebih dahulu.

Sejak manusia pertama iaitu Nabi Adam, beliau telah menyaksikan Muhammad adalah Rasul Allah. Tiada kenabian tanpa Nur Muhammad. Tiada syuhud (penyaksian) Allah tanpa syuhud Muhammad. Tiada hakikat Allah tanpa hakikat Muhammad. Tiada makrifatullah tanpa makrifat Muhammad.

Penyaksian Allah dan penyaksian Muhammad amat sukar untuk diuraikan, namun begitu kedua-duanya tidak dapat dipisahkan.

Nur Muhammad dan Nur Allah ujud adalah Yang sama tapi aspek yang berlainan. Kedua-duanya adalah Qadim.

Bahawa Allah Itu Tuhan dan Muhammad adalah Utusan-NYA.

Maka siapakah Saksimu?

Bagaimana mungkin sesuatu dapat dijadikan saksi atas Allah, kerana
adanya Allah adalah bukti bagi kewujudannya. Dan setiap yang kelihatan di dunia ini adalah saksi bagi kewujudan Allah. Siapa yang tidak melihat Allah pada pandangan matanya, bermakna mereka itu terhijab dengan alam.

Batang tubuh kita itu sudah berkalimahkan Allah dan Muhammad, mahu diikrarkan atau tidak hakikatnya tetap begitu.

Coba lihat kalimat Muhammad ( huruf Arab: min, ha, min, dal), bentuknya seperti orang yang sedang sujud.

Lalu siapa Muhammad itu yang sebenarnya?.

Muhammad adalah Sebenar-benar diri bagi manusia, batin Muhammad adalah Dzat wajibal wujud, dan bernama Rahsia (Sir) bagi hamba.

Wassalam

Monday, November 22, 2010

Kenal diri



Apabila kita hendak mengenal Diri maka hendaklah terlebih dahulu kita kenal akan Rahsia Nur Muhammad, kerana rahsia Nur Muhammad itulah yang dapat mengenalkan kita kepada Sebenar-benarnya Diri.

Adapun yang bernama diri itu terbagi kepada dua bahagian:

Pertama diri yang Zahir

Kedua diri yang Batin.

Diri kita yang zahir itu, adalah bayang-bayang diri kita yang batin, yang juga berhuruf dan berkalimah Allah.

Kemudian, sesudah kita ketahui diri yang zahir itu, kita ketahui pula diri kita yang batin.

Siapakah diri batin kita ?

Sebab diri yang batin itulah yang dapat mengenal Tuhannya, seperti kata ahli sufi:

Barang siapa mengenal dirinya, maka kenal ia Tuhannya.

Sebelum kita mengenal diri kita yang batin, hendak lebih dahulu kita matikan (fanakan) diri kita yang zahir, seperti sabda Rasullulah:

Matikan dirimu sebelum kamu mati.

Setelah mati (fana) diri kita yang zahir itu, barulah nyata diri kita yang batin yang disebut Sebenar-benarnya Diri.

Jika diri kita yang zahir itu sudah fana, berarti diri kita yang zahir sudah lebur (lenyap) kepada diri yang batin.

Diri kita yang zahir itu sesuai dengan maksud kata-kata: Daripada tiada menjadi ada, dan daripada ada kembali menjadi tiada.

Maksudnya: Diri yang zahir ini sudah tiada (fana), tetapi yang ada hanya diri yang batin yang bernama Muhammad, seperti yang disebut dalam hadits qudsi :

Kujadikan engkau (ya Muhammad) karena aku, dan kujadikan sesuatu itu karena engkau.

Jelaslah, yang bernama Muhammad itulah sebenarnya diri kita yang Batin, kerana Muhammad itulah yang ada mempunyai Tubuh, Hati, Nyawa, dan Rahasia.

Adapun Tubuh Muhammad itulah yang bernama Alam Insan, yakni syariat.

Adapun Hati Muhammad itulah yang bernama Alam Ijsin, yakni Tharikat.

Adapun Nyawa Muhammad itulah yang bernama Alam Misal, yakni Hakikat.

Adapun Sir Muhammad itulah yang bernama Alam Ruh, yakni Makrifat.

Sesudah demikian itu, Muhammad itu pulalah yang akan mengenal Tuhannya, Muhammad dapat mengenal Tuhannya setelah fana Tubuhnya, Hatinya, Nyawanya, Rahasianya, Zatnya, Sifatnya, Asmanya, dan Afalnya.

Firman Allah: Katakan olehmu (Muhammad) bahwasanya Allah taala itu Esa: Esa pada Dzatnya, Esa pada sifatnya, Esa pada Asmanya, dan Esa pada Afalnya.

Setelah kita mengenal diri yang batin, maka kita fanakan pula diri batin itu.

Sejajar dengan Firman Allah: Serahkan dirimu hai (Muhammad) pada Tuhan mu yang hidup dan tiada mati.

Mengenai Muhammad menyerahkan dan mengesakan diri kepada Allah adalah seperti yang diuraikan di bawah ini: (contohnya, apabila Muhammad memfanakan batinya maka baqa ia dalam Dzat Allah).

Adapun Batin Muhammad itu adalah Dzat kepada Allah, dan Rahasia (Sir) kepada hamba.

Adapun Awal Muhammad itu adalah Sifat kepada Allah, dan Nyawa kepada hamba.

Adapun Akhir Muhammad adalah Asma kepada Allah, dan Hati kepada hamba.

Adapun Zahir Muhammad adalah Afal kepada Allah, dan Tubuh kepada hamba.

Adapun yang disebut hamba itu tiada lain dari Muhammad jua: dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah kita (jasad), karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi (fana).

Rahasia, Nyawa, Hati, dan Tubuh Muhammad itu pun sudah fana kepada Dzatnya, sifatnya, asmanya dan afalnya (Allah), iaitu hanya Allah Taala jua adanya. Dan seperti firman Allah di dalam Al-quran:

Allah jua Tuhan yang Awal tiada baginya permulaan, dan ia jua yang Akhir yang tiada baginya berkesudahan, dan ia jua yang Zahir, serta ia jua yang Bathin.

Oleh itu, tubuh kita yang zahir dan batin fana kepada Allah jua adanya, iaitu Fana fillah dan Baqa billah maka:

Segala perbuatan adalah perbuatan Allah, si hamba sama sekali tidak memiliki perbuatan.

Segala asma pada hakikatnya adalah Asma Allah.

Nur (Nabi kita) Muhammad SAW dari pada Nur Dzat Allah Taala sekelian mahluk dan segala sesuatu dijadikan dari padanya.

Segala sifat pada hakikatnya adalah sifat Tuhan yang ada pada hamba adalah (makna) wujudnya.

Itulah mereka yang sebenar-benarnya marifat kepada Allah.

Wassalam

Saturday, November 20, 2010

Takbir



Bermula takbir itu, hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada Dzat Allah terlebih dahulu, sebelum mengangkat takbiratul ihram, maka hendaklah kita tetapkan hati, Ruh, dan perasaan kita untuk tawajuh menemui Dzat Allah SWT.

Setelah itu, barulah kita kata usalli, (niat sembahyang fardu atau sunat), dan dengan itu kita sudah mengembalikan dan menyerahkan amanat Allah SAW yang ada pada kita, yakni ujud kita yang zahir ini (jasad), dan yang menanggung amanat, iaitu diri kita yang batin.

Adapun amanat itu kita serahkan kepada pemilik amanah, iaitu Allah SWT. Itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang ditanyai mengenai amanat Allah SAW itu seperti firmannya:

Artinya : Bahwasanya Allah SAW memerintahkan kepada sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya.

Dan juga seperti firman Allah:

(QS Al Ahzab 33:72).

Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya) dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya.

Dengan dikembalikan, diserahkan amanat Allah itu kepada pemiliknya, iaitu Allah SAW itu sendiri, maka fana, lebur, hilang, karam sekalian sifat tubuh kita di dalam laut Ruh Bahrul Qadim adapun yang tinggal ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata, dan itulah Ruh ilmu Allah.

Kemudian, kita katakan Allah hu Akbar. Maka lebur, karam kehambaan diri kita (Fana Fillah) kedalam ke-Baqa-an Allah, di mana nyata keadaan Dzat Allah semata-mata.

Inilah yang harus kita pandang dengan mata hati hingga selesai solat.

Dipandang dengan mata hati itulah pengetahuan Dzat, dan sebenar-benar ilmunya itu iman kepada kita, dan sebenar-benar Sir Allah ialah cahaya Kalam Allah yang tidak berhuruf, tidak bersuara iaitu ujud Dzat Yang Mutlak, seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi :

Artinya : tidak bersuara, tidak berhuruf dan tiada bertempat (berbekas).

Hendaklah takbir kita itu, dengan sah dan yaqin. Hati kita hadir dengan Allah SAW, yakni ingat kepada Allah serta membesarkan dan mengesakan Allah SAW.

Pada waktu mengangkat takbir itu, tubuh menjadi tempat perhimpunan pada kalimah La Ilaha Illa Allah : yang kita pandang hanya Allah semata-mata, kita telah fana (tidak ada), yang ada hanya Ujud Allah semata.

Caranya adalah: Sebelum mengangkat takbiratul ihram, kita tarik nafas dengan (lafaz) Hu: hakikatnya, Aku Allah Akbar yang lain semua kecil.

Sesudah itu angkat takbiratul ihram: Allahu Akbar, maka yang tinggal adalah ujud Allah semata.

Wassalam