Di manapun kedudukan seseorang, apakah di Syari'at, Thoriqot, Hakikat maupun Ma'rifat, jika tiada KETENANGAN di dalamnya maka hendaknya teruslah belajar dan belajar dan belajar agar Satu dalam KETENANGAN dan lebur di dalamnya yang Akhirnya akan KARAM dalam KETENANGAN SEJATI.
Jika belum Satu dan Lebur dalam KETENANGAN, niscaya...ke-DIRI-anlah yang menjadi Tuhannya dan tidak akan dapat KARAM dalam KETENANGAN SEJATI.
Hatinya yang telah mencapai hakikat Kebenaran penuh dengan ketenangan dan terhindar dari segala gelisah. Ia tidak dapat dipengaruhi oleh kesenangan dan kesedihan. Ia menemukan kebahagian dalam jiwanya dan bersama fikirannya tenggelam ke dalam hakikat Kebenaran kerana mengingat akan kekekalan Tuhannya.
KETENANGAN SEJATI adalah KETENANGAN yang MENYELURUH dan MELIPUTI di mana saja berada dan bila-bila saja.
Pintu Ketenangan itu terletak Pada HAKIKAT MUHAMMAD. Dengan mengetahui dan mengenal serta lebur dalam HAKIKAT MUHAMMAD, Niscaya KETENANGAN itu akan meliputi diri, bagaikan AIR yang MESRA pada sekeping roti.
Ana min nurri allah wa alam binnurrii. Aku berasal dari Nur Allah, dan alam dari Nur ku (Muhammad). Alam adalah objek yang diperintah oleh sang pemerintah iaitu Allah, Nur Muhmamd bukanlah objek, tetapi "perintah", jadi manusia sebagai yang diperintah, jikalau melebur kepada perintah (Nur Muhammad) tentunya manusia akan sangat dekat kepada yang memerintah (Allah), dan akan sangat mudah, melaksanakan perintah.
Semua yang bernyawa akan mati, kecuali dzat tuhanmu. Anta mautu qobla mautu, matikan dirimu sebelum mati, Maka insya allah engkau akan kekal bersama dzat yang maha kekal, mati adalah makam awal dari hidup kekal bersamaNya. Mati hanyalah satu ilusi, itupun bagi yang mengerti.
Wassalam
Tkasih...
ReplyDelete