Tuesday, November 9, 2010

Sadar


Ke-aku-an (ego) adalah pembatas (hijab) antara kita dengan Allah dan dengan makhlukNya. Keakuan ini jauh lebih sulit dirobohkan jika dibandingkan dengan meroboh tembok Berlin atau tembok China.

Ketika keakuan yang berada pada diri batin kita berbicara melalui mulut, maka ia akan berkata, aku hebat, aku tahu, aku suci, aku punya dan sebagainya. Pada hal jika semua ini muncul, sesungguhnya kita sudah terhijab sebab Yang Maha hebat, Tahu, Suci, Punya dan sebagainya itu adalah Allah.

Dengan kata lain, kita telah menjadi pesaing Allah. Kalau sudah demikian, maka inilah yang dikatakan syirik (khofi) tersembunyi. Syirik khofi ini ada selagi keakuan diri itu masih ada.

Bagaimana tidak dikatakan sulit untuk melenyapkan ke-ego-an atau keakuan itu, kerana ia sudah terlanjur menjadi darah daging dengan diri seseorang, kerana sejak terlahir di muka bumi ini ke-ego-an diri itulah yang senantiasa hadir dalam kesadaran dirinya.

Dia sampai-sampai tidak mengenal lagi siapa dirinya yang sebenar diri, dan yang dia kenal hanya egonya sahaja.

Jarang orang yang tahu atau menyadari bahwa ketika kita menjalani hidup di dunia ini, kita harus mengalami dua kali kelahiran:

Kelahiran pertama:

Ketika kita dilahirkan oleh ibu dan kemudian menjadi bayi.

Kelahiran kedua:

Melahirkan diri sendiri, dari yang mulanya sebagai manusia yang berkesadaran duniawi, menjadi manusia yang berkesadaran Illahi.

Bagaimanapun, syaitan itu begitu licik menggoda manusia, dan ia juga
begitu dahsyat mengotori hati hamba-hamba yang lemah, sehingga kita kufur akan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita.

Oleh itu sadarlah, jadilah seorang yang mempunyai kesadaran Ilahi.

Wassalam

1 comment: